Minggu, 25 September 2011

Mater Dei

Kata bu Rina, “Cinta itu kaya amoeba yang gak bisa dilihat.”

Kata pak Putut, “Cinta itu kaya akar kuadrat yang gak bisa dihitung.”

Kata bu Anna, “Cinta itu anugerah dari yang kuasa.”

Kata pak Anton sejarah, “Cinta itu kaya sejarah yang bisa dikenang sepanjang masa.”

Kata miss Yola, “Cinta is love.”

Kata bu Marga, “Cinta itu adalah hak dan kewajiban setiap warga negara.”

Kata pak Anton seni rupa, “Cinta itu kesenian yang indah dan penuh warna.”

Kata bu Tuti, “Cinta itu membuat kita bergoyang.”

Kata pak Aden, “Cinta dapat memuai kapan saja.”

Kata miss Etty, “Cinta itu cepat dan tepat.”

Kata pak Gultom, “Cinta itu jatuh bangun kaya sqout-jump.”

Kata bu Santi, “Love is money.”

Kata bu Titik, “Cinta itu bagaikan mendongeng dengan alat peraga di buku harian,” (?)

Kata pak Benny, “Cinta itu adalah sebuah transaksi.”

Kata bu Amel, “Cinta itu tidak diketahui siapa pencipta dan penulisnya.”

Kata bu Janu, “Cinta itu soo deep kaya palung laut.”

Kata pak Santo, “Cinta itu kaya superkomputer.”

Kata pak Edi, “Mengumpulkan benih-benih cinta, sama kaya mengabsen murid SMP MD tiap pagi hari.”

Kata suster Dorothea, “Cinta itu gelap jika tidak ada penerangan.”

Kata bu Lusi, “Cinta itu apa adanya.”

Kata bu Hera, “Cinta itu berarti gak bayar uang sekolah selama 1 sampai 2 bulan,” ;p


Tidak ada komentar:

Posting Komentar